Karya Tulis Ilmiah
HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN KETUBAN PECAH DINI (KPD) DI RSUD dr. ADJIDARMO TAHUN 2017
Ketuban Pecah Dini (KPD) termasuk komplikasi kebidanan selama kehamilan, komplikasi kebidanan bisa menyebabkan kematian ibu maupun janin, kejadian ketuban pecah dini di RSUD dr. Adjidarmo Rangkasbitung terjadi peningkatan pada tahun 2016-2017 yaitu sebesar 0,17%. Hal ini menunjukkan bahwa masih tingginya komplikasi pada persalinan yang dapat meningkatkan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan paritas dengan kejadian ketuban pecah dini di RSUD dr. Adjidarmo Rangkasbitung Tahun 2017. Rancangan atau jenis penelitian yang digunakan adalah metode penelitian tipe kasus kontrol dengan menggunakan pendekatan Retrospective, studi kasus kontrol merupakan penelitian (survey) analitik yang mengangkut bagaimana faktor risiko dipelajari dengan menggunakan pendekatan Retrospective. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu bersalin di RSUD dr. Adjidarmo Rangkasbitung Tahun 2017 yang berjumlah 3.483. Sampel penelitian sebanyak 106 dengan perbandingan 1:1 (53:53). Pengumpulan data dari data sekunder (buku register). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu bersalin yang mengalami kejadian ketuban pecah dini terdapat 308 orang. Sebagian besar ibu bersalin yang memiliki paritas >3 berisiko mengalami kejadian ketuban pecah dini dibandingkan dengan ibu bersalin yang memiliki paritas ≤3. Hasil uji hubungan atara paritas ibu dengan kejadian ketuban pecah dini diperoleh p value: 0,0017 maka terdapat hubungan yang sangat bermakna antara paritas ibu dengan kejadian ketuban pecah dini. Oleh sebab itu, Ketuban Pecah Dini memerlukan pengawasan yang ketat dan kerjasama antara keluarga dan penolong (bidan atau dokter) karena dapat menyebabkan bahaya infeksi intra uterin yang mengancam keselamatan ibu dan janinnya. Dengan demikian, akan menurunkan atau memperkecil risiko kematian ibu dan bayinya.
Tidak tersedia versi lain