Skripsi
KEANEKARAGAMAN JENIS KEPITING BAKAU (Scylla Spp.) DI TANJUNG BARU PANIMBANG PANDEGLANG BANTEN
Hutan hakau merupakan salah satu ekosistem pesisir yang memiliki fungsi ekologis penting, salah satunya sebagai habitat alami bagi berbagai jenis fauna, termasuk kepiting bakau (Scylla Spp.). Namun, keberadaan kepiting bakau (Scylla Spp.) saat ini menghadapi tekanan akibat adanya alih fungsi lahan hutan bakau menjadi tambak sehingga berdampak langsung pada penurunan kualitas habitat yang berimplikasi pada menurunnya populasi dan keanekaragaman kepiting bakau (Scylla Spp.). Selain itu, kepiting bakau (Scylla Spp.) memiliki peranan penting dalam kehidupan masyarakat pesisir, baik sebagai sumber pangan maupun sebagai komoditas perikanan yang bernilai ekonomis tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keanekaragaman dan kelimpahan jenis kepiting bakau (Scylla Spp.) di kawasan hutan bakau Tanjung Baru, Panimbang. Pandeglang, Banten. Metode yang digunakan adalah survei eksploratif dengan pendekatan purposive sampling pada tiga stasiun yang berbeda. Pengambilan data dilakukan pada bulan Mei Juni 2025 secara langsung di lapangan melalui penangkapan spesimen. identifikasi morfologis, serta pengukuran parameter lingkungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat dua jenis kepiting bakau (Scylla Spp.) yang ditemukan yaitu Scylla olivacea, Scylla paramamosain, dengan jumlah total individu sebanyak 92 individu. Nilai indeks keanekaragaman Shannon-Wiener (H') sebesar 2.53 menunjukkan tingkat keanekaragaman sedang, sedangkan nilai kelimpahan mencapai 1.27 ind/m². Seylla olivacea merupakan jenis yang paling dominan. Faktor lingkungan seperti salinitas, suhu, pH, dan kadar oksigen turut memengaruhi distribusi dan kelimpahan kepiting bakau (Scylla Spp.). Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar bagi upaya konservasi dan pengelolaan sumber daya pesisir yang berkelanjutan, khususnya dalam pelestarian populasi kepiting bakau (Scylla Spp.) di wilayah pesisir Tanjung Baru.
Tidak tersedia versi lain